"MUNGKIN pencuri itu mau bikin grup musik," ujar penyanyi
dangdut A. Rafiq -- yang 22 Maret lalu kemalingan. Sebuah organ
merk Yamaha dan amplifier serta speaker-nya, lenyap. Seluruhnya
berharga sekitar Rp 5 juta. Itu dibelinya 3 tahun silam, untuk
grup musik El Rafika.
Sebelum dia, pemusik lain yang digasak maling adalah Achmad
Albar. Perhiasannya seharga Rp 4 juta kena sikat, pertengahan
bulan lalu. Tak lama kemudian toko musik Ully Sigar Rusadi di
Blok M dibongkar orang. Kerugiannya juga jutaan. Rafiq sendiri
sebenarnya sudah berkali-kali mengalaminya: sudah 4 buah tape
deck-nya digondol maling. Juga gelang-gelang emas istrinya.
Bahkan 2 tahun lalu piringan emasnya ikut menguap.
Semuanya terjadi di rumah mereka yang dulu, di Warung Buncit --
yang menurut dia sendiri "gampang dibongkar maling." Tapi yang
barusan itu terjadi di rumah Tanah Abang, yang dekat dengan
kantor polisi dan cukup ramai. Sehingga ia terheran-heran, juga
kedua orangtuanya yang tinggal di situ.
Beberapa hari sesudahnya, mereka mendapat keterangan dari
polisi: gelang dan piringan emasnya dijual di Bandung. Si
maling tertangkap di sana. "Saya ingin piringan emas itu
kembali," kata Rafiq yang didampingi istrinya, di rumah mereka
yang baru di Blok A Kebayoran Baru. "Saya tak pernah rela
kehilangan piringan emas itu. Kalau yang lain sih, bolehlah . .
. " Tapi, sambungnya buru-buru, "Kalau bisa, semuanya kembali."
Dan mereka akan segera pasang alat alarm.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini