Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Kenangan brando di tetiaroa

Rumah mewah marlon brando di pulau tetiaroa, pasifik selatan di landa topan, kemudian dirobohkan atas permintaan brando sendiri. banyak kenangan semasa brando tinggal di pulau tersebut. (pt)

24 Januari 1987 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MARLON Brando mencari surga di dunia dan ia menemukan Tetiaroa, sebuah pulau di Pasifik Selatan. Godfather yang kini 62 tahun itu menemukannya 23 tahun yang lalu. Yakni ketika ia membuat film Mutiny on the BoMnty. Tapi surga itu kini cerai-berai. Pertama, pulau itu beberapa waktu lalu dilanda topan. Kemudian, rumah mewah yang dibangun Brando di situ, yang tinggal atapnya saja belum selesai, dirubuhkan - atas permintaan Godfather itu sendiri. Sesungguhnya, pulau itu memang romantis. Brando membelinya sewaktu ia sedang pada puncak cintanya kepada Tarita, lawan mainnya dalam Mutiny. Mereka tak pernah menikah meski dua anak, perempuan dan laki-laki, lahir dari pasangan itu. Selanjutnya, Brando dan Tarita, wanita Polinesia yang sewaktu Mutiny dibuat masih 19, tetap berteman. Atas bujukan Tarita pula di pulau itu didirikan hotel dengan 40 kamar - dan tak pernah penuh. Malah pemeran Don Vitto Corleone ini tetap harus mengirimkan subsidi buat hotelnya. Toh, Brando tak pernah terang-terangan marah kepada Tarita. Meski, bila tiba waktunya ia harus mengirimkan uang ke Tetiaroa, ia selalu menggerutu. Mungkin karena rasa tanggung jawabnya terhadap dua anak yang diperolehnya dari Tarita, hotel dan pulau itu tak dijualnya. Bisa jadi, cinta Brando terhadap Tarita memang membekas dalam. Cewek ini dipilih Brando setelah sekian cewek Polinesia gagal dalam tes memerankan gadis asli Tahiti dalam Mutiny itu. Tes itu bukan tes kepintaran akting atau keayuan alami Tahiti. Tapi sejenis tes saraf. Seorang demi seorang para pelamar diminta naik ke kamar di lantai dua sebuah hotel. Brando sudah menunggu. Lalu tiba-tiba pengetes ini bilang, ia akan meloncat ke bawah dari jendela kamar. Semua saja para pelamar menjerit - maklum, aktor itu memang meyakinkan hendak bunuh diri benar-benar. Cuma Tarita, meski juga menjerit, menurut Brando, lebih berani daripada yang lain-lain. Setidaknya Tarita kemudian memang berani melakukan affair dengan pengetesnya, yang 20 tahun lebih tua dari dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus