Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"SATU yang tak bisa lepas, percayalah... hanya kau yang mampu mencuri hatiku…." Penggalan bait lagu Satu Yang Tak Bisa Lepas milik Reza Artamevia itu menggema di arena Java Jazz, Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta, pertengahan Maret lalu. Di atas panggung, Reza, 39 tahun, yang tengah melantunkan nomor andalannya itu, tak bisa menahan haru ketika penonton ikut bernyanyi. Matanya terlihat berkaca-kaca.
Hampir enam tahun Reza tak muncul di belantika musik Indonesia, Java Jazz bagai mengembalikan energinya. Dia mengaku tengah bersiap menggarap album baru untuk ikut meramaikan dunia nyanyi Tanah Air. Ia tak cemas dengan mutu suaranya karena selama ini terus menjaganya. "Saya mengaji setiap habis magrib sampai isya. Mengaji sama dengan bernyanyi," katanya dua pekan lalu. Selain itu, Reza memiliki senjata lain yang mumpuni, yakni Art Band-kelompok musik pengiring yang sangat mengerti arah nada suaranya. "Berkolaborasi dengan mereka benar-benar merasuk sampai jiwa saya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo