Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PADA 1970-an, lagu Rupiah yang ditulis dan didendangkan pedangdut Rhoma Irama, 68 tahun, sangat ngetop. Tentu saja lagu itu tak berhubungan dengan jebloknya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hari-hari ini. Toh, pria yang akrab disapa Bang Haji itu tetap fasih berbicara soal nasib merana yang tengah dialami mata uang kita tersebut. Rhoma, yang kini menjabat Komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional, mengaku tengah sibuk menyiapkan regulasi soal hak cipta.
Apa inspirasi Anda saat dulu menciptakan lagu Rupiah?
Saat itu saya lihat banyak orang mendewakan uang. Bahkan sesama saudara saja jadi tidak akur karena rebutan warisan.
Cocok enggak untuk menggambarkan kondisi rupiah belakangan ini yang sedang melemah?
Arahnya lain. Kalau sekarang, rupiah melemah karena pemerintah tidak memperkuat perekonomian domestik. Saya rasa kondisi ekonomi akan membaik kalau pemerintah tidak tergantung impor.
Enggak pingin bikin lagu soal kondisi rupiah sekarang?
Pingin, sih. Tapi sekarang orang seperti harus rugi kalau melahirkan karya. Sebab, baru hari ini karyanya dirilis, eh, sudah langsung dibajak.
Sepertinya kebetulan, nih, rupiah melemah, kreativitas Bang Haji juga melemah.
Pembajakan memang membuat kelesuan dalam berproduksi dan membunuh kreativitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo