Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ACHA Septriasa, 27 tahun, harus belajar sejumlah bahasa untuk memerankan adik tiri RA Kartini, Rukmini, dalam film Kartini garapan sutradara Hanung Bramantyo. "Aku belajar bahasa Jawa kromo inggil, bahasa Belanda juga. Memori HP sampai penuh dengan rekaman pelafalan dua bahasa itu," ujar Acha saat ditemui Tempo di kawasan Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa pekan lalu.
Dara bernama lengkap Jelita Septriasa itu pernah tampil sebagai orang Jawa dalam beberapa film dan sinetron. Tapi ada yang berbeda dalam film terbarunya itu. "Kalau di sinetron, Jawanya cuma main di logat, asal saja. Ini bahasa halus banget ditambah bahasa Belanda. Lidah keriting banget deh pokoknya," ucap Acha diikuti derai tawa.
Ia juga mendalami karakter Rukmini lewat tulisan-tulisan Kartini. Saudara-saudara tiri Kartini, menurut Acha, punya peran penting dalam mewujudkan ide-ide Kartini. "Mereka ini yang bergerak, mendukung, dan membantu mewujudkan ide Kartini," tuturnya.
Sepanjang proses pembacaan naskah, semua pemain inti berdandan lengkap ala putri priayi Jawa, mengenakan kebaya, sanggul, giwang, dan perlengkapan lain. Menurut Acha, semua itu ide Dian Sastrowardoyo, pemeran Kartini. Dian membekali semua pemeran saudara tiri Kartini dengan atribut kebaya lengkap. Dian juga yang rajin memberi Acha referensi bacaan atau kutipan penting yang berkaitan dengan perannya.
Acha mengatakan, sebelum proses pembacaan naskah dimulai, para pemain pun menjalani beberapa ritual, seperti mengheningkan cipta sembari mendengarkan gending Jawa. Lalu mereka menari Jawa guna melemaskan otot, berlatih jalan jongkok, dan menggunakan logat Jawa. Proses pengambilan gambar film itu akan dimulai pada 19 Juli nanti di Jepara, Yogyakarta, dan Jakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo