Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Arzetti Bilbina
Patungan Persaudaraan
SAYA akan mudik ke Lampung pada 15 Juli mendatang. Sudah menjadi kebiasaan kami untuk masing-masing membawa barang yang berbeda. Setiap mudik, saya selalu membawa kue-kue kering. Kakak saya ada yang membawa peralatan sendok, gelas, dan garpu yang baru. Sedangkan saudara yang lain ada yang membawa gorden, seprai, dan karpet baru. Kebiasaan dari kecil, Lebaran itu serba baru, jadi kebawa terus sampai sekarang. Tapi tetap yang lebih penting acara berkumpulnya itu.
Sacha Stevenson
Tanpa Koper
Saya berencana mudik ke Kanada, tapi baru bisa berangkat beberapa hari setelah Lebaran. Saya lebih suka mudik ke Kanada karena tak perlu repot menyiapkan dan membawa macam-macam barang. Saya bahkan tak perlu bawa koper pakaian karena baju tinggal beli di sana. Di Kanada, kebiasaan memberi oleh-oleh masih ada, tapi tidak sesemangat di Indonesia. Kalau di Indonesia, saya ikut suami saja (mudik ke Bandung). Dia bawa makanan, siapkan uang buat dibagi-bagi. Ikut saja. Acara kumpul keluarga saat Lebaran jadi "mengerikan". Masalahnya, saya belum lancar berbahasa Indonesia dan keluarga suami banyak sekali. Suami saya saja tidak bisa menghafal semua nama saudaranya, ha-ha-ha....
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo