Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Kini Jadi Wartawan

Sutardji Calzoum Bachri, penyair yang selalu minum bir tatkala membacakan sajak-sajaknya, kini jarang tampil. Ia menjadi wartawan sebuah penerbitan, karena tidak bisa hidup hanya dengan puisi saja. (pt)

17 Februari 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BIR haram atau halal? Ini memang soal yang lagi akNil. Dan orang pun tiba-tiba ingat pada penyair Sutardji Calzoum Bachri yang selalu minum bir tatkala membacakan sajak-sajaknya. Penyair yang pernah membaca sajak di Eropa dan Amerika Serikat ini tidak suka terlibat dalam debat halal atau haram. "Itu bukan soal baru," katanya. Tetapi mengenai persoalan bir, ia pu nya pendapat yang menarik juga. "Bir itu seperti pisau silet," katanya, "kalau salah menggunakan, pisau silet itu bisa menyebabkan luka. Bahkan bisa menyebabkan kematian. Nah, begitu juga bir. " Tampaknya, Sutardji minum bir seperti orang-orang mempergunakan pisau silet untuk bercukur. "Saya cuma minum bir kalau baca sajak," demikian alasannya, "untuk menenangkan hadirin. Kalau mereka tidak tenang, bagai mana mereka bisa menikmati sajak-sajak saya." Akhir-akhir ini, jarang terdengar Sutardji minum bir lagi. Tentu bukan karena harga bir ini naik -- gara-gara Kenop 15 -- melainkan karena Tardji jarang tampil membacakan sajak-sajaknya. Kurang populer? "Saya kira bukan karena itu. Saya kurang waktu," jawabnya. Penyair asal Riau yang mengecap pendidikan universitas hingga tingkat doktoral ini, kini memang tidak mudah dijumpai di Taman Ismail Marzuki seperti dulu. Ia kini jadi wartawan sebuah penerbitan. Dengan bahasa Inggeris dan Perancisnya yang lumayan, tenaganya memang amat diperlukan. "Saya toh tidak bisa hidup hanya dengan puisi saja," katanya minggu lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus