Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekali latihan, enam atlet judo Jakarta keok di tangan Stig Traavik, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia. Butuh waktu 40 menit bagi pemilik tinggi badan 175 sentimeter ini untuk mengatasi lawan-lawannya. Traavik tak peduli apakah lawannya bertubuh besar atau kecil. Kredo harus menang selalu menancap di dadanya. "Yang penting bagaimana kita bisa berfokus dan sukses mengunci lawan," kata Traavik kepada Tempo seusai latihan di arena judo Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat malam dua pekan lalu.
Kesengsem oleh olahraga asal Jepang ini sejak 1977, pria 45 tahun itu sudah malang-melintang mengikuti berbagai kejuaraan judo. Ia telah memenangi enam kejuaraan nasional judo di Norwegia dari 1987 hingga 1996. Traavik adalah peraih medali perunggu kejuaraan dunia judo pada 2011. Pada 1992, pemegang sabuk hitam judo ini mewakili negaranya dalam Olimpiade di Barcelona, meski gagal meraih medali.
Status sebagai duta besar tak menghalangi suami Noor Sabah Nael Traavik ini untuk terus menekuni judo. Pada medio bulan ini, ia akan terbang ke Prancis untuk berkompetisi dalam Judo World Championship. Traavik akan bertarung di kelas usia 45-50 tahun. Agar keahlian judonya tak luntur, ia selalu meluangkan waktu untuk berlatih, termasuk melawan atlet Jakarta. Selain bugar didapat, ujar Traavik, yang bertugas di Indonesia sejak setahun lalu, "Judo melatih saya berfokus kerja."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo