Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ledakan Cilandak

Abdurrahman Wahid, tokoh muda NU, rumahnya di Cilandak ditimpa peluru, ketika ledakan cilandak terjadi. Keluarganya mengungsi ke rumah orang tuanya di Kebayoran Baru. (pt)

10 November 1984 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PELURU dari gudang marinir Cilandak memang tak kenal alamat. Malahan dua buah di antaranya nyelonong ke sebuah rumah di Jagakarsa, Pasar Minggu, dan sempat menimbulkan kobaran api. Pemilik rumah itu, Anton Soedjarwo, kapolri. Rumah kayu bergenteng Tegola ini adalah rumah peristirahatan keluarga Anton Soedjarwo. Di sini terdapat pula 25 kandang burung, mulai dari perkutut, beo, cucakrawa, jalak, nuri, sampai burung dara. Juga ada kuda, sapi perah, sampai kolam kodok. Dan peluru yang menghantam rumah itu persis di atas ruang makan, tempat kandang burung perkutut. "Burung itu mati semua, padahal perkutut itu kesayangan Pak Anton," kata penjaga rumah itu. Keluarga Anton Soedjarwo baru Sabtu pekan lalu menengok kerusakan rumah peristirahatannya. Sejak itu di sebidang tanah di sana berdirilah "Griya Kahyangan Satwa", yaitu kubur burung-burung kesayangan itu. Tertulis di batu msan namanama: Bagong, Semar, Mandala, Badut, Merbabu, Bromo, Dakota, Sindoro . . . dan sejumlah nama lagi. Kemudian hari kematian: 30 Oktober 1984. Peluru jenis roket juga jatuh di rumah tokoh muda NU, Abdurrahman Wahid, di Jalan Kutilang, Cilandak. "Rumah ditimpa tiga peluru. Eternit, genting, pintu, dan kerangka rumah patah. Ketika malam ledakan itu, Cak Dur dan istrinya sedang menunggui salah seorang anaknya yang dirawat di RSCM. Sampai Ahad lalu keluarganya masih menumpang di rumah orangtuanya di Kebayoran Baru. "Status saya sekarang pengungsi, sedang mencari kewarganegaraan baru," katanya bergurau.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus