Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Lomba melukis kolosal

Cokropranolo, pada lomba melukis kolosal anak-anak di lapangan parkir duta merlin, didaulat untuk menggambar dan menandatangai, tapi ditolaknya. (pt)

17 Juli 1982 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA tidak bisa menggambar, nih," kata Gubernur Tjokropranolo ketika didaulat untuk menggoreskan pastel di kanvas dalam Lomba Melukis Kolosal Anak-anak di lapangan parkir Duta Merlin, Minggu pagi lalu. Hasilnya: tanaman hias kuping gajah hasil coretan Tjokro memang mirip gambar cucunya. Panitia lomba, yang semula berniat akan melelang lukisan gubernur itu, waktu minta gambar tersebut ditandatangani ditampik oleh Tjokropranolo. "Biar cucu saya saja yang meneken," katanya. Dan tercantumlah nama Irke, yang ikut mengarsir, di pojok bawah lukisan Tjokro. Akibatnya, tak ada yang berminat membeli karya itu. Lomba Melukis Kolosal Anakanak itu diikuti 500 peserta dengan bayaran Rp 1.000, menurut Ketua Panitia Sukyatno Nugroho, cuma berhasil mengumpul dana Rp 534.000 -- semuanya diserahkan pada Badan Pembina Koordinasi Kesejahteraan Sosial (BPKKS).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus