Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
LULA Kamal, 37 tahun, tak pernah ragu belajar tentang hal baru. Pada akhir pekan lalu dokter merangkap presenter ini mengikuti pembahasan ayurveda-sebuah teknik pijat India-di Plaza Indonesia, Jakarta. Ia pasrah ketika sang suhu memegang pergelangan tangannya dan "membaca" auranya. "Ternyata saya golongan api," katanya mengulangi perkataan sang suhu. "Meski bernuansa api, tapi bukan orang yang gampang panas. Sebaliknya bahkan bisa cocok dengan pria dari semua golongan," tutur alumnus jurusan Rehabilitasi Narkotika di Kings College, Inggris itu.
Ini ramalan yang membuat ibu Kayla Tahira, 4 tahun, itu gembira. Menurut dia, yang sulit bukanlah bertemu pria baru, tapi mencari orang dengan bahasa cinta yang sama. "Menurut gue, kissing dan hugging adalah cinta, tapi mantan suami bilang, cinta adalah listening. Makanya nggak ketemu," kata Lula, yang pada 2004 memilih membesarkan anaknya seorang diri.
Jadi sekarang rajin berlatih ayurveda, dong? Eh, Lula malah menggeleng. "Takut tidak bisa berkomitmen soal waktu," kata aktivis Badan Narkotika Nasional yang juga anggota Komisi Nasional Flu Burung Indonesia ini. Rupanya, ia pernah mendaftar kelas privat yoga. Namun kesibukan bertubi-tubi membuatnya terpaksa menghapus latihan itu dari jadwal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo