Mariana Renata: Kangen dan Kagok

Segala yang pertama selalu membuat Mariana Renata gugup. Kali pertama dia shooting film Janji Joni arahan Joko Anwar, dia merasa salah tingkah. "Waktu ngumpul bareng, para artis dan kru sering bercanda. Saya tidak paham joke mereka," ujarnya. Maklum, dia mengaku paling nyaman berbahasa Prancis dan Inggris. Bahasa Indonesia pun lancar, meski dia mengaku belum paham semua gurauannya. Bahasa Jawa pun dia paham, meski tidak bisa melafalkannya.

Ketika kali pertama mengunjungi kantor majalah ini pekan silam dan dirubung belasan reporter, Mariana jadi gugup dan salah tingkah. Padahal gadis ayu berusia 21 tahun ini adalah seorang mahasiswi tingkat akhir Fakultas English-American Cultures and Literature, Universitas Sorbonne, Prancis, yang sedang sibuk menulis tugas akhir tentang Timor Leste. Artinya, dia bukan cuma punya wajah yang cantik, tetapi juga otak yang bersinar.

Setelah selesai sekolah, mau terjun sepenuhnyakah ke dunia showbiz? "Tidak. Saya akan main film atau menjadi bintang iklan kalau kangen saja."

Nah, karena soal "kangen" inilah Mariana tentu saja kini berada di Jakarta. Kangen yang satu akan dipenuhi dengan beberapa shooting iklan. Juga shooting sebuah serial televisi berjudul Dunia Tanpa Koma karya Rudi Soedjarwo—skenarionya ditulis oleh Leila S. Chudori— dengan pemeran utama Dian Sastrowardoyo. Kangen kedua, ya, itu tadi, sama pacarnya, cowok Indonesia yang namanya, "tidak bisa saya sebutkan," katanya dengan pipi yang mendadak menjadi merah dadu. Kali ini dia bukan gugup, melainkan tersipu dan bahagia.