BILA penonton merasa lebih hebat dari pemain, itu normal. Yang "luar biasa", ketika seorang penonton badminton sempat menganalisa kutang pemain bulu tangkis: Susi Susanti, 17 tahun, dan Lilik Sudarwati, 18 tahun. Hasil penelitiannya itu termuat dalam surat pembaca sebuah koran terkenal Ibu Kota. "Para pemain putri kita kurang konsentrasi hanya karena soal kecil saja, yaitu gara-gara tali BH. Saya mencatat, selama dua set mereka sampai 97 kali memperbaiki tali BH. Ini jelas sangat mengganggu konsentrasi," tulis pembaca jeli itu. Susi Susanti dan Liliek Sudarwati adalah pasangan ganda putri yunior kita yang menang atas regu Korea Selatan pada Invitasi Bulu Tangkis Yunior Dunia Bimantara II, November lalu. "Ih, kok usil amat, sih, 'tu orang," ujar Susi gemas, di tengah pertandingan bulu tangkis antarklub di Pontianak, Rabu malam pekan lalu. Soal tarik-menarik BH itu, menurut Susi tidak sengaja. "Masa', kalau melorot, apa dibiarkan saja," ujarnya kepada Djunaini K.S. dari TEMPO. "Kan bukan hanya mbetulin tali BH, lengan baju sering turun juga." Diam-diam TEMPO mengamati pertandingan final antara Susi, andalan klub Jaya Raya, dan Kho Mei Hwa, dari klub Bimantara. Lho, kok benar. Susi tercatat 17 kali membenahi tali BH-nya. Di pertandingan berikutnya, frekuensi turun jadi 14 kali. Ini soal kebiasaan, atau penyaluran rasa tegang. Bunga Surawijaya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini