"DARIPADA jadi buntut, lebih baik jadi kepala, meski pun kecil." Kalimat ini meluncur dari mulut Debby Cynthia Dewi. Lalu berdirilah Ciptamandiri Swadaya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan kehumasan. "Sudah lama saya pingin punya perusahaan sendiri," kata bintang film -- tapi sudah lama absen -- yang bertubuh sintal ini. Di bidang usaha ia sudah jatuh bangun. Pada 1976, ia membuka warung sate di Bandung. Dua tahun kemudian hijrah ke Jakarta dan membangun restoran khusus masakan Manado di Jalan Cikini. Setelah itu, coba-coba bikin Federal Pub tahun 1980. Terakhir, pada 1987, Debby ikut sibuk di Galactica Discotheque. Rupanya, di Galactica, Debby bukan kepala, tapi buntut. Padahal, ia sudah terbiasa jadi majikan. Karena itu, ia kini membuka usaha baru. "Enak punya usaha sendiri. Bisa ke kantor jam berapa saja," katanya. Yang lebih penting, "nggak dikontrol dan diatur orang." Debby membantah usahanya ini ada patungan dengan Renaldo. "Nggak ada, ah," katanya sambil "menutup mulut" untuk kisah pemuda dari Filipina itu. Kendati usaha barunya ini belum dikuasai, ia tetap optimistis. "Soalnya, makin banyak tantangan makin asyik, sih," ujar ibu dua anak yang merahasikan umurnya itu. Tentang bisnis Ciptamandiri Debby memberi contoh. "Kalau ada yang mau bikin acara apa saja, konsultasikan saja ke sini. Budgetnya berapa Ciptamandiri yang jadl penyelenggaranya," katanya. Siapa yang mau konsultasi dan menjadi buntut?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini