"INI impian yang menjadi kenyataan." Itulah komentar Dr. Pratiwi Sudarmono, 33, calon astronaut pertama Indonesia seusai menerima polis asuransi kecelakaan dengan pertanggungan US$ 1 juta -- lebih dari Rp 1 milyar. "Ketika saya membujuk suami agar dibolehkan jalan-jalan ke angkasa, saya bilang, 'diasuransikan kok, Mas'. Padahal, waktu itu, saya tak tahu jelas, ada tidaknya asuransi." Bersama Ir. Taufik Akbar, 34, yang berstatus calon astronaut cadangan, Pratiwi, yang sehari-hari dipanggil Wiwik, menerima polis dari Direktur Utama PT Asuransi Jasa Indonesia Drs. Iwa Sewaka. Jaminan itu berlaku sejak Pratiwi meninggalkan Jakarta sampai balik lagi ke Jakarta. Jadi, tidak hanya risiko selama misi. "Ini betul-betul kejutan," ujar Pratiwi. Urusan asuransi kedua calon astronaut itu diatur oleh pemerintah. Mereka sama sekali tidak dipungut premi. PT Asuransi Jasa Indonesia dipilih karena perusahaan ini sudah terikat kerja sama sejak peluncuran Palapa A-1. Dengan uang pertanggungan sebesar Rp 1 milyar lebih, berarti jaminan itu sama dengan awak Challenger, yang tewas ketika pesawat itu meledak, bulan lalu. Tapi, Wiwik mengakui, ada atau tidak asuransi tak mempengaruhi tekad dan semangatnya melanglang angkasa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini