JANDA separuh baya, Dewi Soekarno, 46, yang berperkara barang antik dan saham dengan bekas orang kepercayaannya, Nyonya Sugiyo, kesal, karena cerita itu dibeberkan berbagai media massa. Padahal "kami sama sekali tidak pernah mengadakan wawancara dengan pihak mana pun juga," tulis Dewi di ruang surat pembaca harian Kompas dan Sinar Harapan, pekan lalu. Ia menambahkan, pada saat berita itu diturunkan, dia sedang di Paris. Tak suka perkara itu dibeberkan ? Belum tentu. Buktinya, Dewi malah menyiarkan empat telegram Bung Karno, yang ditujukan kepadanya ketika hidup di Paris pada 1968. Telegram itu, yang disiarkan surat kabar Sinar Pagi, terbitan Senin lalu, bahkan dilengkapi Dewi dengan dua suratnya kepada Nyonya Sugiyo. Ia mengaku pengungkapan telegram itu memang ada hubungannya dengan perkaranya. Telegram Bung Karno itu, yang disimpan Dewi selama 19 tahun, ditulis dalam bahasa Inggris. Semuanya tentang ungkapan kasih sayang Bung Karno kepada Karina (Kartika Sari) dan Dewi. "Papa is always thinking of you and mama," bunyi telegram tertanggal 18 Mei 1968 itu. Sedangkan dua surat Dewi, di antaranya tertanggal 23 Oktober 1969, selain bercerita soal Karina, juga soal barang yang kini jadi sengketa. "Tolong semua barang milik saya yang tampaknya berharga dititipkan ke tempat Mr. Gold. Batik, kimono, handbag, oleh-oleh dari kepala negara sahabat, benda-benda pajangan, barang antik, lukisan . . ." tulis Dewi kepada Nyonya Sugiyo. Siapakah Mr. Gold ? Masagung? Baik Nyonya Dewi maupun lawannya berperkara, Nyonya Sugiyo, tak memberikan komentar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini