PAK polisi di bagian serse ekonomi Polda Ja-Tim banyak yang kaget, Kamis siang pekan lalu. Ada wanita berjilbab dengan gerak yang cukup lincah mendatangi kantor itu. Senyumnya manis menawan. "Saya mengadu," kata wanita itu. Walah, dia itu Sitoresmi, janda Penyair Rendra yang kini sukses sebagai orang bisnis. Mengadu soal apa, sih, Mbak Sito? Kok jauh-jauh ke Surabaya? "Ceritanya panjang," katanya. Sambil memainkan kaca matanya, Hajah R. Ayu Sitoresmi Prabuningrat -- begitu nama lengkapnya sekarang memperkenalkan pengacaranya. Sito mengadukan secara hukum adik iparnya sendiri, Bagus Setyawan Suryanto, yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur. Lakon Sito gugat ini memang soal bisnis. Tahun lalu, Sito patungan dengan pengusaha film Budi Sutrisno dari Surabaya untuk memproduksi film Kemilau Cinta yang dibintangi Raja Dangdut Rhorma Irama. Sito menanam andil Rp 91,5 juta. Karena Mbak Sito ini berada di Jakarta -- ia Direktris PT Prima Tiara Yasa Film -- maka urusan bisnis ini diserahkan kepada adik iparnya itu. Kebetulan seluruh syuting film Kemilau Cinta dikerjakan di Jawa Timur. Dan, kebetulan pula Mbak Sito berangkat naik haji -- untuk yang ketiga kalinya. Pulang dari naik haji, film sudah selesai bahkan sudah meledak di pasaran Jawa Timur memang ini ladang film Rhoma Irama. Sito gembira dan pergi ke Surabaya. Ternyata, nasib Sito malang. Ia mendapat kabar dari mitra bisnisnya, uang andilnya dan sebagian keuntungan dari film itu sudah diambil Bagus Setyawan. Jumlahnya Rp 101 juta lebih. Kok bisa? Bagus menggunakan surat kuasa palsu yang anehnya dilegalisasikan seorang notaris dari Bangil. Pengaduan ini, tentu saja, diterima polisi. Dan sore itu pula Mbak Sito terbang ke Jakarta. Akhir pekan lalu Mbak Sito, yang lebih sering berjilbab ini, genap 37 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini