Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menghormati yang tua

Ir. Ciputra dilantik sebagai presiden fiabci di wina. sebetulnya jabatan itu sudah hampir diduduki ciputra, 2 th silam. tapi ia memberi kesempatan glynn ing, 72, dari taiwan, untuk menghormati yang tua.

17 Juni 1989 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PERUSAHAAN real estate itu penting. Kalau tidak ada real estate, di mana masyarakat bisa mendapat rumah dengan mudah? Itu dikatakan Ciputra, Direktur Utama PT Pembangunan Jaya, seminggu setelah ia dilantik sebagai Presiden Federasi Pengusaha Real Estate Internasional (FIABCI) di Wina, ibu kota Austria, Jumat dua pekan lalu. Sebetulnya kursi itu sudah hampir diduduki Ciputra, arsitek lulusan ITB itu, dua tahun silam, ketika Kongres FIABCI di Taipei. "Waktu itu Indonesia dan Taiwan sama-sama mencalonkan diri," begitu Ciputra mengenang. Maka, dia optimistis. Alasannya, Indonesia lebih dulu menjadi anggota, dan menyelenggarakan kongres FIABCI, 1983. Selain anggotanya lebih banyak, 150 pengusaha, dibanding Taiwan 80 orang. Tapi, ketika kertas-kertas dibagikan, dalam suasana yang tegang, tiba-tiba Ciputra mengundurkan diri. Ngambek? Tidak. Sebabnya, kata Ciputra, 58 tahun, "sebelumnya Glynn Ing bilang pada saya agar dia diberi kesempatan, karena usianya sudah 72 tahun." Hadirin terkejut, lalu melemparkan tepuk tangan panjang. "Ramai sekali, sampai dua kali berdiri," katanya. Bahkan ketua komite unggulan maju ke depan menyalami Ciputra sambil berkata, "Kapan saja kalau Anda mencalonkan diri lagi, semua akan mendukung Anda. Ciputra bangga, bisa memberi jalan pada kawan yang lebih tua. "Tradisi ketimuran kita kan menghormati yang lebih tua," katanya. Akhirnya di Melbourne, Australia, Mei tahun lalu, Ciputra muncul sebagai calon tunggal. "Rupanya para anggota delegasi mengingat kebesaran hati saya pada Glyn Ing sebelumnya," kata Ciputra. Pada acara pelantikannya di Wina, Ciputra berpidato selama 15 menit. Antara lain bapak empat anak itu mengucapkan terima kasih kepada Dian, istrinya yang tinggi semampai. "Dia partner saya yang paling setia," katanya. Memang, dalam menentukan calon, diteropong beberapa sudut kehidupan si calon, termasuk urusan rumah tangga. "Waktu saya terpilih, yang pertama kali dipanggil ke depan adalah istri," kata Pak Ci. "Seorang presiden perlu istri sebagai partnernya dalam social event."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus