BARANGKALI inilah pesta perkawinan 1985 paling semarak. Diperkirakan, tak kurang dari tuluh ribu orang tumplek di Hotel Jakarta Hilton, Sabtu malam lalu, menyalami pasangan pengantin, Edwin Soerjadjaya dan Julie Hendarto. Edwin, 35, putra kedua pengusaha terkenal William Soerjadjaya, malam itu mengenakan setelan jas hitam, sedangkan Julie, 25, memakai gaun pengantin ciptaan perancang terkenal Peter Sie. Di depan tempat pengantin bersanding, di Golden Ballroom, berderet gadis-gadis berkebaya kuning Para undangan diluar panitia tidak diperkenankan memotret, sehingga jalannya upacara benar-benar tertib. Edwin, kabarnya, baru mengenal calon istrinya dalam suatu pertemuan relasi PT Astra, beberapa bulan lalu. Edwin salah satu direktur di perusahaan yang didirikan ayahnya. Sedangkan Julie, putri kedua dari empat bersaudara Keluarga Hendarto, pernah pula belajar di Amerika Serikat. Sebelum resepsi di Jakarta Hilton, mempelai diberkati di Gereja Imanuel dengan dipimpin Pendeta Palilu. "Rukunlah selalu dan perhatikan suami, agar Edwin tidak tertarik pada sekretarisnya," nasihat pendeta kepada mempelai putri. Di gereja hadir para kerabat dekat kedua mempelai. Dari gereja, iringan pengantin menuju ke tempat resepsi. Dan setiba di Jakarta Hilton, mereka disambut alunan musik syahdu dari orkes pimpinan Idris Sardi. Di antara ribuan undangan, terdapat berbagai kelompok masyarakat, mulai dari pejabat tinggi, pengusaha, artis, sampai olahragawan. Di antaranya, Mochtar Kusumaatmadja, Emil Salim, Liem Sioe Liong, Ali Sadikin, Poppy Dharsono, dan Vina Panduwinata. Dua janda Presiden Soekarno, Ny. Dewi dan Ny. Hartini, keduanya mengenakan kebaya, juga tampak asyik di antara para tamu. Rudy Hartono, yang kini memelihara kumis tipis, hadir bersama istrinya, Jane, yang tak lain keponakan si "raja mobil" William Soerjadjaya. Persiapan perkawinan itu tampaknya dirancang rapi. Kado para tamu, misalnya, dlperiksa dengan detektor oleh satpam Jakarta Hilton. Pasangan pengantin, setelah resepsi usai, menginap di Hilton Tower, yang belum lama ini diresmikan. "Tempat itu gratis," kata William Soerjadjaya, yang punya hajat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini