"SAYA belum jatuh cinta pada pandangan pertama," kata Aswin Nami
Nasution (28 tahun), Juara Umum National Dharma Putra Rally
1975. Aswin menuturkan kisah kasihnya yang diakhiri di pelaminan
8 Oktober lalu. Sekitar dua tahun lampau, ia bertemu Agustina
Purnama Janti Abdalla, (23 tahun) dalam sebuah pesta ulang tahun
seorang teman. Janti, puteri Direktur Utama Bank Bumi Daya Omar
Abdalla, baru saja kembali dari sekolahnya di luar negeri dan
bekerja di Chartered Bank. Setelah bertemu beberapa kali,
timbullah asmara. "Dan Janti bisa diajak omong yang dalam-dalam.
Perasaan simpati itu terus tumbuh, sampai, yah, ke jenjang
perkawinan," ujarnya.
Seminggu sebelum akad nikah diselengarakan, Aswin sibuk di
rumah. Dibantu beberpa pekerja, rumah orangtuanya di Kebayoran
dipercantik. Aswin sendiri yang mengantarkan undangan untuk
beberapa kenalan. Akad nikah dilakukan pagi hari dengan upacara
Islam di rumah pengantin wanita Jalan HOS Tjokroaminoto,
Jakarta. Malam harinya, resepsi dilangsungkan di Gedung Wanita
Nyi Ageng Serang, Kuningan.
Aswin sendiri berkenalan dengan jalanan sejak 1970. Ketika dia
turun dalam sebuah balap mobil, ia mengendarai Mazda. Tidak
menang, dan tidak puas. Rally yang paling mengesankan menurutnya
ketika bersama Chepot, Dolly Nasution (kakak Aswin) dan Ponco
Sutowo, mengikuti Southern Cross Rally di Australia dengan jarak
3.500 km di tahun 1976. Sayang pada hari ke-3 mobil Colt Lancer
mereka macet. Harapan untuk bertarung dengan pembalap kawakan
kaliber dunia pun kandas.
Bagi Aswin, balap maupun rally tidak dianggapnya bagian dari
hidupnya yang berarti. "Di arena saya tidak punya kepentingan
apa-apa. Bisnis juga tidak, apalagi uang," kata Aswin. Hanya
kesenangan. "Mengandalkan hidup dari olahraga mobil memang tidak
mungkin," ujarnya. Itulah sebabnya, meski dia ditantang jadi
pembalap mobil formula, Aswin tidak akan memenuhinya. "Sebab
kalau sudah naik formula," katanya, "harus serius. Nggak bisa
main-main lagi. Orangnya mesti profesional."
Aswin 9 tahun yang lalu masuk Fakultas Ekonomi Universitas
Trisakti. Sarjana lokal telah didapatnya, tinggal menempuh
sarjana negara lengkap. Rencananya setelah menikah ujian negara
akan dikebutnya. Sementara itu bisnis di bidang konstruksi
-bersama beberapa kawan - akan mendapat perhatian utama.
Pasangan muda ini belum ada rencana mempunyai anak, juga tidak
berbulan madu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini