Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Menikah

Aswin nami nasution, 28, juara umum dharma putra rally 1975 menikah dengan agustina purnama janti abdalla, 23, putri dirut bbd omar abdalla. aswin mengaku tak berniat jadi pembalap profesional. (pt)

21 Oktober 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"SAYA belum jatuh cinta pada pandangan pertama," kata Aswin Nami Nasution (28 tahun), Juara Umum National Dharma Putra Rally 1975. Aswin menuturkan kisah kasihnya yang diakhiri di pelaminan 8 Oktober lalu. Sekitar dua tahun lampau, ia bertemu Agustina Purnama Janti Abdalla, (23 tahun) dalam sebuah pesta ulang tahun seorang teman. Janti, puteri Direktur Utama Bank Bumi Daya Omar Abdalla, baru saja kembali dari sekolahnya di luar negeri dan bekerja di Chartered Bank. Setelah bertemu beberapa kali, timbullah asmara. "Dan Janti bisa diajak omong yang dalam-dalam. Perasaan simpati itu terus tumbuh, sampai, yah, ke jenjang perkawinan," ujarnya. Seminggu sebelum akad nikah diselengarakan, Aswin sibuk di rumah. Dibantu beberpa pekerja, rumah orangtuanya di Kebayoran dipercantik. Aswin sendiri yang mengantarkan undangan untuk beberapa kenalan. Akad nikah dilakukan pagi hari dengan upacara Islam di rumah pengantin wanita Jalan HOS Tjokroaminoto, Jakarta. Malam harinya, resepsi dilangsungkan di Gedung Wanita Nyi Ageng Serang, Kuningan. Aswin sendiri berkenalan dengan jalanan sejak 1970. Ketika dia turun dalam sebuah balap mobil, ia mengendarai Mazda. Tidak menang, dan tidak puas. Rally yang paling mengesankan menurutnya ketika bersama Chepot, Dolly Nasution (kakak Aswin) dan Ponco Sutowo, mengikuti Southern Cross Rally di Australia dengan jarak 3.500 km di tahun 1976. Sayang pada hari ke-3 mobil Colt Lancer mereka macet. Harapan untuk bertarung dengan pembalap kawakan kaliber dunia pun kandas. Bagi Aswin, balap maupun rally tidak dianggapnya bagian dari hidupnya yang berarti. "Di arena saya tidak punya kepentingan apa-apa. Bisnis juga tidak, apalagi uang," kata Aswin. Hanya kesenangan. "Mengandalkan hidup dari olahraga mobil memang tidak mungkin," ujarnya. Itulah sebabnya, meski dia ditantang jadi pembalap mobil formula, Aswin tidak akan memenuhinya. "Sebab kalau sudah naik formula," katanya, "harus serius. Nggak bisa main-main lagi. Orangnya mesti profesional." Aswin 9 tahun yang lalu masuk Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti. Sarjana lokal telah didapatnya, tinggal menempuh sarjana negara lengkap. Rencananya setelah menikah ujian negara akan dikebutnya. Sementara itu bisnis di bidang konstruksi -bersama beberapa kawan - akan mendapat perhatian utama. Pasangan muda ini belum ada rencana mempunyai anak, juga tidak berbulan madu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus