KETIKA Muhammadiyah, bermuktamar di Solo, Desember lalu, Pendopo Mangkunegaran merupakan pusat kegiatan organisasi itu. Dan, Sri Mangkunegoro VIII, 64, seperti mendapat ketenangan batin dengan kehadiran para anggota Muhammadiyah tersebut. Maka, begitu muktamar usai, ia langsung menyatakan niat menjadi anggota Muhammadiyah. Niat Mangkunegoro itu kesampaian, Sabtu lalu. Pimpinan Pusat Muhammadiyah, dipimpin Wakil Ketua H. Djarnawi Hadikusumo, yang datang ke Istana Mangkunegaran untuk menyampaikan ucapan terima kasih, langsung mendapat balasan dari Raja Solo ini dengan mendaftarkan dirinya menjadi anggota organisasi tersebut. "Keterkaitan kami dengan Muhammadiyah untuk ketenangan dan kedamaian batin," ujarnya. "Jangan dikait-kaitkan dengan politik. Saya bukan manusia politik." Menurut Djarnawi, Mangkunegoro nanti juga akan mengajak putra-putrinya untuk masuk Muhammadiyah. "Ini betul-betul keinginan beliau, suara hati nurani Sri Paduka sendiri, bukan permintaan pengurus Muhammadiyah," ujar Djarnawi. Status keanggotaan kerabat Mangkunegaran ini belum ditentukan: apakah anggota inti, anggota kehormatan, atau anggota biasa. "Dalam waktu dekat status beliau akan kami tentukan, dan akan kami berikan kartu anggota," kata Djarnawi. Setelah resmi menjadi anggota Muhammadiyah, Mangkunegoro menyebutkan sejumlah cita-citanya kepada Kastoyo Ramelan dari TEMPO. Setiap bulan, katanya, di istana akan dilangsungkan pengajian dengan mubalig dari Muhammadiyah. Dalam waktu dekat, di kompleks Istana itu juga akan didirikan masjid. "Arsitekturnya nanti bernapaskan kejawaan, supaya cocok dengan bangunan Istana," ujar Mangkunegoro.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini