ASMUNI, 50, tak hanya tangkas bersilat lidah dalam banyolan di panggung Srimulat. Diam-diam ia kini sedang menggalakkan bakat terpendamnya sebagai pelukis. Mengaku mulai melukis sebelum naik panggung, dalam sepuluh tahun belakangan ini, Asmuni melukis setelah melakukan meditasi malam hari. "sekitar seratus lukisan saya hasilkan. Tetapi lihat, ke mana lukisan saya itu larinya yang pasti, saya tak pernah makan dari lukisan," katanya. "Semakin keras meditasinya semakin cepat gambar-gambar itu timbul. Lalu saya lukis malam itu juga, semalam selesai, kalau tidak, hilang bayangannya,"katanya. Di rumah kontrakannya di Slipi, kini hanya tersisa satu lukisan, judulnya "Gesang dalam Gersang". Toh pelawak yang sering tampil berpakaian Jawa ini tak ingin terlibat jauh dengan urusan paranormal. "Yang saya pikirkan sekarang, membuka warung makan di Taman Mini. Mungkin sebulan lagi mulai," katanya. Kini, setiap Minggu siang, Asmuni dan beberapa anggota Srimulat lainnya muncul di latar samping Teater Keong Emas."Dapat order menghibur orang yang antre karcis, lumayan..." katanya sambil ketawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini