INI adalah kisah yang tersisa dari kesibukan menyambut Hari Raya Idulfitri. Menyangkut nama Hetty Koes Endang. Tapi bukan perkara banyaknya Hetty tampil di Paket Lebaran TVRI -- ikut operet, ikut melawak, ikut nyanyi -- melainkan ulah Hetty sebagai penjaja busana di Pasar Murah Jakarta Fair. Bak seorang pedagang kaki lima, ia berteriak-teriak, "Bu, mampir, mampir. Bu, mampir." Stand itu pun jadi penuh sesak. Berapa honor Hetty? Tak dibayar serupiah pun, wong yang dijajakan baju-baju dari perusahaan ibunya, bermerk Hedick's--singkatan dari Hetty, adik-adik, dan Karsiwoelan. Yang terakhir ini nama ibunya. Semula Hetty tak sengaja jadi penglaris. Kebetulan si gadis lajang itu ditelepon oleh keluarganya untuk mengantar siomay ke Jakarta Fair. Keluarga mereka, selain buka stand penjualan baju, juga menjajakan makanan. "Padahal, saya baru pulang dari show di Semarang," kata Hetty. Di sana Hetty keisengan. "Ogah duduk-duduk di dapur. Kan kotor," katanya. Lantas, Hetty oke saja waktu diajak menunggu dagangan. Dan berteriak-teriak memanggil pembeli. Suaranya cukup memikat. Jaket-jaket yang dipajang langsung amblas. Soalnya, banyak pengunjung yang meminta tanda tangan Hetty. "Saya bilang, boleh tanda tangan, tapi beli dulu." Ternyata, kata Hetty, berjualan itu enak. "Enak dapat duit," ujarnya. Tapi buru-buru ia menambahkan, "Nyanyi lebih enak, dong, duitnya lebih banyak."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini