PERTAMA kalinya, sejak meninggalkan Gedung Putih, Jimmy Carter
bersuara tentang pemerintahan Ronald Reagan. "Saya pikir, dalam
beberapa bulan mendatang akan terjadi proses 'penebusan' dalam
pikiran masyarakat," ujarnya. Maksudnya, rakyat Amerika akan
menyadari kekeliruannya memilih Reagan. Maklum.
Ia sendiri mengaku kini hidup berbahagia di kampungnya di
Plains, Georgia. Memoarnya, yang sudah dibeli seharga antara 1
sampai 2 juta US dollar, sudah mulai ditulisnya. Dan gudang
kacang mereka dijualnya seharga US$ 1 juta.
"Setiap orang menduga, begitu saya pulang saya akan frustrasi
dan tidak puas, Selama empat tahun tinggal di Washington, kami
memang senang. Tapi sejak kembali ke rumah saya tidak
serta-merta kehilangan Washington -- dalam satu menit. Saya
mengatakan itu tanpa kegetiran, melainkan dengan penuh kenangan
pada kegembiraan ketika tinggal di sana."
Rosalynn, istrinya, juga merasa tak kurang suatu apa.
"Satu-satunya hal yang mengecewakannya adalah bahwa para warga
AS yang disandera Iran dibebaskan waktu suaminya sudah bukan
presiden lagi.
Memoarnya, kata Carter, akan ditulis dengan gaya naratif. Tidak
merupakan satu apologi. "Tapi jika saya menemukan hal-hal yang
salah saya tidak akan ngotot mempertahankannya -- Kalau toh
masih ada cara lain," katanya. Komentarnya tentang
kebijaksanaan penggantinya: "Sebagian memang didasari suatu
filosofi. Sebagian lagi didasari oleh sifatnya sebagai seorang
milyuner." Dulu, di hari terakhir Carter di Gedung Putih, orang
membuat potret perpisahan. Tapi karena rupanya ada kesalahan,
pemotretan diulang. Dan Carter berkomentar: "Ternyata bukan
hanya saya yang membuat kekeliruan di gedung ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini