SERIAL foto bugil bekas miss Amerika, Vanessa William, 21, ternyata mengguncangkan banyak orang, dan lebih porno dari perkiraan sebelumnya. Harga majalah Penthouse yang memuat serial bugil itu, edisi September, melonjak dua kali lipat di pasaran dengan keuntungan lebih dari Rp 24 milyar. Dalam majalah itu Vanessa William, mahasiswi teater Universitas Syracuse itu, tidak bugil sendirian. Ia ditemani seorang wanita cantik yang tidak diumumkan identitasnya, dan mempertontonkan adegan lesbian yang jorok. Serial foto bugil dan "ancaman" itu jelas memukul Vanessa dan seluruh keluarganya. Tapi ia tak menyerah. Lewat pengacaranya, ia menuntut Penthouse. "Saya akan terus menuntut. Saya akan mempertahankan diri saya," kata Vanessa bersungguh-sungguh. "Pengacara saya memberitahu saya bahwa tuntutan saya sulit dapat dimenangkan, tapi saya terus berjuang." Di hadapan ayah, ibu, dan saudaranya, Vanessa mengakui telah mengecewakan masyarakat berkulit hitam dan wanita-wanita di dunia. "Tetapi saya bukan seorang lesbian dan bukan pelacur. Apa pun yang terjadi saya berusaha agar masyarakat mempercayai saya," katanya. Tapi ia tak menjelaskan kenapa ia bisa terjebak untuk berfoto yang merangsang itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini