Menyamar

DENGAN sirene meraung-raung, tiga mobil polisi Los Angeles melaju ke pusat pertokoan di sebelah timur laut kota itu. The Sycamore Plaza Store kemasukan rampok. Begitu laporan yang diterima polisi awal bulan ini. Seorang sersan dan pembantunya menghambur ke dalam toko Zale's Jewelry di plaza itu. Bersama pelapor, manajer toko, dan petugas keamanan plaza, polisi mengepung dua orang yang dicurigai. Seorang lelaki berkumis palsu, gigi dan bulu mata juga palsu, mengenakan wig -- ini rambut palsu juga kan -- ditemani anak laki berusia 12 tahun. Kedua orang yang dicurigai itu kontan terperanjat. "Mengapa Anda pakai kumis palsu?" tanya manajer toko, garang. "Saya harus pakai ini. Saya sengaja menyamar. Saya Michael Jackson," jawab pria berdandan serba palsu itu. Keempat pengepung terperangah dan setengah tak percaya. Sersan polisi menyuruh dia melepas semua perangkat penyamarannya. "Saya harus selalu menyamar bila pergi belanja. Kalau tidak, bisa habis saya diuber-uber penggemar," kata Jackson memohon pengertian. Dia kemudian mempreteli kepalsuannya. Polisi tak mudah percaya. Michael diminta memperlihatkan KTP-nya. Cocok. Nah, para penyergap pun mendadak gembira. Mumpung ketemu bintang besar, keempat penyergap itu minta tanda tangan. Dan sudah tentu Jackson lebih senang meluluskan permintaan mereka ketimbang diusut. Rocker itu kemudian pergi bersama teman kecilnya, meninggalkan toko permata itu mengendarai Mercedes kuno.