RAJA kayu Jos Soetomo, 43 tahun, ternyata masih "laku". Yang dijual bahkan suaranya, bukan kayu gelondongan atau lapis. Sabtu dua pekan lalu, di Hotel Mesra, Samarinda, Kal-Tim, ia didaulat menyanyi. "Seumur hidup, baru sekali ini saya menyanyi di depan umum. Tapi saya ikhlas," katanya. Dengan iringan band, pengusaha yang baru saja "diputihkan" oleh Mahkamah Agung dari tuduhan korupsi dan penyelundupan mengalunkan Angin Mamiri. Pembawa acara kemudian melelang: ayo siapa mau beli? Gubernur Kal-Tim, H.M. Ardan, mengacungkan tangan. "Satu juta," katanya. Seorang pengusaha merogoh koceknya, Rp 600 ribu. Ayo, siapa lagi ? "Dua juta," teriak seorang wanita. Nah, suara Dirut PT Sumber Mas Group itu laku Rp 3,6 juta. Ini memang acara amal. Penyelenggaranya Yayasan Untung Tuah Samarinda yang menyantuni anak cacat dan telantar. Jos Soetomo dipilih menyanyi karena dia memang terkenal. "Kami yakin nilai komersialnya tinggi," kata Nyonya Kadrie Oening, ketua yayasan itu. Sebenarnya, ada dua lagi "penyanyi" yang suaranya dilelang, yaitu Nyonya Farida Ardans, istri Gubernur Kal-Tim, dan Nyonya Madjidhan, istri Direktur BPD hal-Tim. Tapi, siapa sih wanita yang menawar suara Jos sampai Rp 2 juta itu? Tak lain isri Jos sendiri. Alasannya, "Sesumbang-sumbangnya suara ia, tetap kedengaran merdu di telinga saya," ujar Nyonya Jos. Apalagi membeli suara sumbang untuk niat menyumbang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini