BAGI Hans Bague Jassin tak ada hadiah yang lebih besar di hari
ulang tahunnya ke-65, 31 Juli, yang lalu daripada terbitnya
kitab Bacaan Mulia cetakan ke-2. Itulah "karya terjemahan saya
yang terbesar," katanya kepada TEMPO.
Ketika cetakan pertamanya terbit, 1978, karena begitu
gembiranya, secara khusus Jassin menghadiahkan bukunya kepada
para sahabat. Ada yang lewat pos, ada yang dititipkan teman, ada
yang langsung, semuanya bertuliskan "hadiah dari penerjemah,"
lengkap tandatangan.
Terjemahan itu sempat menimbulkan kontroversi dan cetakan kedua
ini terbit setelah melalui koreksi para ulama. Tapi minat
menerjemahkan Alquran, seperti diketahui, timbul dari musibah
yang menimpa Jassin: 1962 istrinya meninggal. Ini mendorong
Jassin mendalami Alquran.
Hamzah, nama H.B. Jassin sebelum masuk sekolah, Sabtu malam
pekan lalu merayakan ulang tahunnya di Gedung Kebangkitan
Nasional. Ia dulu masuk sekolah Kristen, dan karenanya ayahnya
mengganti namanya dengan Hans -- supaya "sesuai dengan
lingkungan". Tentu saja tak ada perlunya memakai kembali nama
kecilnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini