PENYANYI gundul berdarah Irlandia, Sinead O'Connor, 25 tahun, belum habis diprotes umat Katolik. Itu buntut acara komedi Saturday Night Live, di televisi NBC, 3 Oktober lalu. Di situ ia merobek-robek gambar Paus Yohanes Paulus II. Pemirsa pun kaget. Ulah O'Connor ini bukan lelucon. Itulah sebabnya, grup musiknya tak mau lagi mengiringi O'Connor. "Dia boleh saja tak menyetujui gereja, tapi tak bisa dengan mencabikcabik foto Paus seperti itu," kata Bill Fugazy, pemimpin grup band itu. Selain menolak kerja sama dengan O'Connor, Fugazy akan mengutip US$ 10 tiap kaset atau compact disc album O'Connor untuk diamalkan. Pada saat latihan, O'Connor cuma merobek gambar anak kecil. Tapi, begitu siaran langsung, ia mencabik-cabik gambar Paus. Tampaknya, ia punya sentimen pribadi. Lagu terbarunya, Am I Not Your Girl?, juga mengisahkan kebohongan sejarah Katolik. Selain itu, ia pun muncul ber-Tshirt bertuliskan Recovering Catholic (pemulihan Katolik). Masa lalu O'Connor, seperti diakuinya, bagai neraka. Pada umur delapan tahun ia pernah menjadi pengutil di toko-toko. Ibunya mati karena tabrakan. Perkawinannya pun berantakan, karena ia beranggapan dirinya yang kotor tak layak mendampingi suaminya yang baik. Seburuk itukah O'Connor? Majalah Rolling Stone terbitan Oktober ini antara lain menuturkan pandangannya tentang Tuhan. Katanya, organisasi religi itu (gereja Katolik) cuma omong kosong dan hanya menjauhkan dari Tuhan. Wah, pantaslah O'Connor diprotes.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini