Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Mochtar Lubis Puasa Bicara

16 November 1998 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tutup mulut, tapi mata dan telinga tetap dibuka. Itulah yang dilakukan wartawan dan sastrawan Mochtar Lubis, 76 tahun, hari-hari ini, ketika kondisi politik nasional sedang "bising-bising"-nya. Salah satu buktinya, direktur penerbit Yayasan Obor Indonesia itu memilih tak berkomentar atas pemukulan yang dialami sejumlah wartawan foto oleh tentara dalam aksi unjuk rasa di Jalan Imam Bonjol, Jakarta, Rabu pekan lalu. "Semakin sedikit yang buka mulut, semakin terbuka kemungkinan penyelesaiannya," alasan Mochtar kepada Dwi Wiyana dari TEMPO. Tapi ketika terjadi kerusuhan akibat kehadiran pasukan pengamanan swakarsa di pelataran Monumen Tugu Proklamasi, Jakarta, sehari sebelumnya, ia terusik untuk menyaksikan dari dekat. Maklum, rumah penulis novel Harimau-Harimau itu berada tepat di sebelah timur monumen. Itu artinya, mata dan telinga tetap dibuka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus