Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ditemui seusai konferensi pers Karnaval Aids Walk 2004 di Jakarta, Rabu pekan lalu, Martina mengenang pertama kali pengalamannya bersinggungan dengan kampanye anti-aids. Salah satunya adalah nasib tetangga putrinya, Paquita Widjaja, di sebuah apartemen ketika di New York. "Ada anak lawyer yang terkena AIDS. Sampai dia mati, orang tuanya enggak ngerti kena Aids," tutur Ketua Umum PB Pelti ini. Sampai kini Martina merasa ngeri apabila ada anak atau cucunya yang sampai tertular penyakit itu. "Bahkan di tenis pun saya bicara langsung kepada anak-anak soal bahaya Aids," katanya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo