Nggowes, Lalu Nyate

SATE kambing dan sepeda adalah rumus sederhana ala Ahmad Syafii Maarif dalam menikmati hidup. Setiap selesai bersepeda, Buya-sapaan akrabnya-hampir pasti nangkring dulu di warung sate kambing kegemarannya. "Kesukaan saya adalah warung sate di Pasar Jambon, Yogyakarta," ujarnya Jumat pekan lalu.

Sejak ia kecil, sepeda sudah dianggap sebagai temannya sendiri. Tapi daging kambing, kata Buya, adalah makanan favoritnya sejak di dalam kandungan. "Soalnya, ibu saya doyan daging kambing," ucapnya terbahak. Maka, ke mana pun ia pergi dengan sepeda, destinasi akhir biasanya bersantap sate kambing. "Hidup harus dinikmati, right?"

Menjelang usia 80 tahun-tiga bulan lagi-Buya masih kuat mengayuh sepeda Federal kesayangannya sejauh lima kilometer saban hari jika sedang berada di kediamannya di kawasan Nogotirto, Yogyakarta. Ngegowes akan membuatnya gembira dan menghindarkannya dari tiga kata yang paling ia benci: kadar gula darah! "Gula ini (sebenarnya) ketakutan psikologis saja. Selesai makan sate kambing, saya malah semakin segar."