KALAU ada ibu negara penampilannya bagai orang kebanyakan, itulah Barbara Pierce, first lady AS yang baru. Dalam soal busana, istri Presiden Amerika Serikat George Herbert Bush ini payah. Ia pun enggan menyemir rambutnya yang memutih salju. Bagai tanah dan langit dibanding pendahulunya, Nancy Keagan, yang selalu amboi itu. Penampilannya yang cuek itu, menurut teman-temannya, bisa mengganggu kehadiran Bush di forum-forum resmi. Toh Barbara, 63 tahun, tak peduli. "Saya memang bukan orang yang suka membikin kejutan. Saya tidak akan berubah," katanya tegas. Bahkan badannya dibiarkannya saja gembrot. Siapa tahu, karena ukuran bajunya extra-large, Nyonya Bush yang lahir di Rye, New York, itu sadar sendiri, tidak pantas mengenakan pakaian rancangan mahal. Barbara, ibu lima anak dan nenek 10 cucu ini, berasal dari keluarga kaya. Ayahnya, Marvin Pierce, pimpinan McCall, sebuah penerbit majalah yang terkenal di New York. Ia pernah belajar di Smith College seperti juga Nancy Reagan tapi keburu menikah dengan George Bush pada usianya yang ke-16. Walau begitu, Barbara mendapat gelar sarjana kehormatan dari 5 perguruan tinggi. Di masa lalu, Barbara suka bicara ccplas-ceplos. Tapi setelah mengenal politik, ia jarang mengungkapkan pendapatnya di depan umum. Nyonya ini repot dengan kegiatan sosial, di antaranya pemberantasan buta huruf atau menulis buku. Ia sering berpindah-pindah kota mengikuti tugas sang suami. Sampai Bush terpilih sebagai presiden AS yang baru, ia telah bertengger di 17 kota dan mendiami 28 buah rumah. Kisah perjalanannya bersama suaminya sudah terbit dengan judul: C Fred's Story.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini