Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setiap malam Oppie Andaresta, 35 tahun, nongkrong di mulut danau dekat rumahnya di Cinangka, Sawangan, Depok. Dengan alat perekam, penyanyi yang terkenal dengan lagu Cuma Khayalan ini menangkap suara binatang seperti kodok atau jangkrik di seputar danau.
Bersama suaminya, Oppie biasanya mulai berburu suara itu pada pukul 10 malam. Kalau lagi ada hoki, Oppie bisa mendapat suara dalam hitungan menit. Tapi tak jarang ia pulang dengan tangan hampa. Ada gangguan suara motor atau teriakan masyarakat saat memergoki maling. ”Jadinya teriakan maling masuk ke rekaman,” ucapnya sambil tertawa.
Di rumahnya yang baru mulai ditinggali enam bulan lalu itu, Oppie juga merekam suara lain seperti tetesan air. Suara air bisa langsung direkam dari danau, atau ia bereksperimen kecil-kecilan dengan meneteskan air dalam baskom. Jadilah suara ”tik...tik...tik”.
Untuk apa ia merekam suara-suara alam itu? Oppie rupanya menjadikannya sebagai musik latar pada pentas Antologi Puisi, Perempuan Bukan Penyair, di Jakarta, dua pekan lalu. Saat Inne Febriyanti, Ade Kusumaningrum, dan Unique Priscilla membaca puisi, terdengar suara kodok dan jangkrik di belakangnya. ”Asyik...,” ucapnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo