Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tanyalah perancang bu-sana Oscar Lawalatta, 28 tahun, tentang peng-alamannya mendesain ba-ju untuk pembalap Formu-la 1 Jenston Button. Oscar akan menjawabnya de-ngan ter-sipu-sipu. ”Oran-gnya ramah, deh,” kata Oscar.
Oscar bangga sekali ter-pilih sebagai desainer pembalap yang kini menempati peringkat ketiga itu. Cerita-nya, sebuah perusahaan rokok yang menjadi sponsor u-tama Button menghubunginya. Bintang muda Inggris yang ba-ru saja berlaga di Grand Prix F-1 Melbourne, Australia, itu hendak berkeliling Asia, termasuk Indonesia. Nah, sebagai hadiah dari In-do-nesia, Oscar diminta men-desain bajunya.
Setelah sebulan ia saling berkirim e-mail de-ngan Button yang berisi de-tail rancangan dan materi baju, baju rancangan Oscar pun jadi. Baju ber-ukuran medium ini bercita rasa Indonesia. Oscar me-milih motif batik Toraja. Sekalipun batik, k-ata Os-car, ”(Baju itu) harus tam-pak macho, kelihatan laki-lakinya.”
Alhasil, saat mampir ke Jakarta pada awal Maret lalu, pada satu kesempatan But-ton memakai baju batik ran-cangan Oscar. Baju b-atik itu tentu saja tak ikut masuk sir-kuit balap. Button men-ja-di-kan baju rancangan Oscar itu se-bagai ko-leksi pri-badi. Luma-yan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo