Pahlawan nasional

TEPUK tangan bergemuruh di GOR, Semarang, ketika Ketua Komisi C (Umum) di depan sidang gabungan Muktamar NU ke-26 membacakan salah satu keputusannya. Yaitu mengusulkan kepada Pemerintah agar Almarhum Subchan ZE -- yang pernah menjadi Ketua Partai NU dan Wakil Ketua MPRS -- dinyatakan sebagai Pahlawan Nasional. Usul itu agak luar biasa karena semasa hidupnya ia pernah diroyeer NU. "Ketika itu dunia NU gempar," komentar Abdurrahman Wahid, cucu KH Hasjim Asj'ari, pendiri NU. Subchan dikenal sebagai tokoh kontroversial, senang berdialog dan terbuka. Mahbub Djunaidi ada menulis: "DN Aidit pernah menggerutu lihat Subchan pakai celana pendek. Dia berbincang terus-menerus, bak senapan Mesir. Kata Aidit, Pemimpin NU kok kayak sinyo" (TEMPO, 10 Pebruari 1973). Perjaka yang meninggal di Mekkah 1973 dalam usia 42 tahun itu (karena kecelakaan lalulintas), pernah disebut merupakan perpaduan bintang film Kirk Douglas dan Robert Mitchum. Selagi menjadi Wakil Ketua MPRS pernah berpolemik dengan Ali Murtopo, ketika yang belakangan itu mengatakan pimpinan MPR sebaiknya dihapus -- sebab tokh majelis itu hanya bersidang sekali-sekali, dan dalam UUD '45 lembaga Pimpinan MPR itu tidak disebut-sebut harus ada (TEMPO 18 September 1971). Almarhum memang orang yang selalu bergerak cepat dalam move politik. Masa itu harapan orang kepadanya meluas sampai melampaui lingkungannya.