Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Pensiun

Ny. hartini sukarno, 55, mengirim surat ke pendeta di ambon minta pengobatan jarak jauh untuk radang tenggorokan dan demamnya. mengenai pensiun janda presiden, akan beres dalam waktu dekat. (pt)

23 Juni 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NYONYA Hartini Sukarno, menurut berita sebuah koran, mengirim surat kepada seorang pendeta di Ambon. Kabarnya minta pengobatan "jarak jauh", karena demam dan radang tenggorokan yang ia derita tak kunjung sembuh. Betulkah? "Lha, lihat saja sekarang," ujarnya. "Apa saya sakit? Malah tambah gemuk sedikit." Di rumahnya di Jalan Proklamasi, Jakarta, pagi itu Hartini mengenakan rok batik. Tubuhnya masih lumayan, raut mukanya masih menarik, biarpun usianya telah 55 tahun. Janda Bung Karno yang satu ini rupanya yang paling mapan dalam hal perasaan dan fikiran. "Ketika saya menikah dengan Bapak, saya sadar saya menikah dengan orang besar. Saya juga sadar, saya menikah dengan laki-laki yang tidak bisa memejamkan mata kalau ada wanita cantik. Wanita adalah garam dalam hidupnya." Karena itu ia tahu kedudukannya di "barisan" setelah Fatmawati. Tapi Hartinilah satu-satunya isteri yang tetap mendampingi Sukarno sampai akhir hayatnya. "Ketika Almarhum dalam tahanan rumah, waktu sakitnya, itulah saat-saat yang paling sulit bagi saya. Tetapi saya telah mendampinginya," katanya. Bagaimana dengan soal pensiun janda Presiden? "Tampaknya akan beres juga dalam waktu dekat ini." Pasal 20 UU tentang Hak Keuangan/Administrasi Presiden/Wakil Presiden dan bekas Presiden/Wakil Presiden antara lain menyatakan: "dalam hal terdapat lebih dari seorang isteri, maka a. pensiun janda dibagi rata di antara isteri-isteri yang sah." Kemungkinan besar, rapel panjang tidak bisa diterima janda-janda Sukarno (Fatmawati, Hartini dan Ratnasari Dewi). "Mungkin berlaku mundur hanya sampai Januari tahun ini saja," ujar Hartini. Katanya lagi: "Saya tidak peduli jumlahnya. Tapi pengakuan Pemerintah bahwa saya ini isterinya sah, itu sudah karunia untuk saya."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus