Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Pelantikan

Letjen widodo, 54, pada pelantikannya sebagai kasad lupa mengenakan bintang yudhadharma. masih sempat meminjam dari sekretariat militer yang terletak di dekat istana negara sebelum dilantik oleh presiden. (pt)

4 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LETNAN Jenderal TNI Widodo orangnya pendiam. Jarang tersenyum, meskipun bukan berarti tidak ramah. Lahir di Yogya 54 tahun lalu, kariernya cukup cepat menanjak. Pendidikan MULO Yogya. Tahun 1944 jadi shodantyo di Bogor. Dalam Perang Kemerdekaan Widodo menjadi Komandan Kompi Divisi Istimewa Yogya dan memegang peranan penting dalam serangan umum Maret 1949 di Yogya. Kemudian jadi Komandan Batalyon 438, 1952-1956. Setelah tiga tahun menjadi guru di Kursus C Seskoad, Widodo mendapat pendidikan kemiliteran di Fort Benning, S. Ketika Kol. Inf. Katamso, Dan Rem 072 Yogya, gugur dibunuh PKI, Widodo diangkat jadi Penjabat Dan Rem tersebut. Waktu itu, 1965, pangkatnya kolonel. Tiga tahun keumdian dia menjabat Panglima Daerah Militer Sumatera Tengah (Padang), dua tanun kemudian kembali ke Jawa Tengah menjabat Pangdam VII/Diponegoro dan pangkatnya sudan mayor jenderal. Kemudian kembali ke Sumatera sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan I. 1974 mendapat tugas baru sebagai Panglima Komando Wilayah Pertahanan II, dan 26 Januari kemarin dilantik jadi Kasad menggantikan Jenderal Makmun Murod. Ketika menjabat Pangkowilhan II, Widodo praktis tinggal di tiga tempat. Di Yogya di mana terletak markas Pangkowilhan, di Semarang di mana keluarganya tinggal, dan di Jakarta kalau sedang mengadakan berbagai urusan dengan Hankam. Malam Minggu yang lalu, di Yogya diadakan resepsi perpisanan untuknya dan perkenalan dengan Pangkowilhan II, Wijoyo Suyono. Satu kehiasaan baru: Widodo dan Nyonya dilepas dengan naik andong yang bertolak dari Gedung Agung, tempat resepsi dilangsungkan. Yang jadi sopir andong malam itu seorang perwira tertua dilingkungan Makowilhan II. Upacara pelantikan KASAD dilaksanakan di Jakarta. Ketika semua yang hadir sudah komplit dan tinggal menanti kedatangan Presiden Suharto dan Nyonya, Widodo baru ingat sesuatu. Pakaian PDU I-nya tidak lengkap. Bintang tertinggi yang dimilikinya, Bintang Yudhadharma, terlupa. Apa akal? Sementara menit-menit pelantikan sudah kian mendekat. Untunglah, Istana Negara berdekatan dengan Gedung Sekretariat Militer. Dan cuma Sekretariat Militer yang punya simpanan segala macam bintang jasa. Seseorang kemudian mengambil Bintang Yudhadharma. Di depan kaca besar yang ada di salah satu sudut Istana Negara, Widodo mematut-matut diri mengenakan Bintang Yudhadharma pinjaman tersebut. KSAU Marsekal Madya Ashadi Tjahyadi dan KSAL Laksamana Madya Waluyo Sugito membantu mengenakan bintang tersebut. Dan Presiden Suharto memasuki ruangan. Dan upacara pelantikan berlangsung lancar. Ketika acara pemberian selamat berlangsung, musik dengan lagu Padamu Negeri mengalun.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus