"CIATTT. . . !" teriak Renny Djajoesman, penyanyi rock wanita nomor satu. Toh, tiba-tiba ia keok, tergelincir oleh kritik tak diundang. Renny, 28 tahun kini, lagi berlatih menjadi pahlawan masa depan alias si Goggle. Di mata anaknya, Yuka, 5 tahun, "ciat"nya dan gerakannya keliru. "Mama, bukan begitu," kata kritikus muda ini, yang lalu memperagakan gerakan khas lima Goggle. Maka, calon pemeran Goggle Merah Jambu, dalam pertunjukan di Istora Senayan pekan ini, itu baru tahu si anak lebih mengenal pahlawan fiksi Jepang yang lagi melanda dunia daripada si ibu. "Saya sendiri 'kan sibuk, tak bisa selalu meneliti apa yang ditonton Yuka," katanya. Tapi jika dalam pementasan Goggle V di Istora Senayan, Jakarta, pekan lalu Renny tak jadi muncul, bukan karena kritik anaknya. Ia berubah peran, dari pemain menjadi pemimpin. Itulah karena si Goggle asli dari Jepang meski sakti tak paham bahasa Indonesia. Padahal, selain dua pemain Jepang, pementasan ini didukung oleh anggota Teater Yuka pimpinan Renny. Artinya, Goggle-goggle Indonesia itu meskl memerankan pahlawan sakti dari Negeri Sakura, tetap saja "bisu dan tuli" terhadap bahasa Nippon. Jadilah Renny pemimpin pertunjukan, menjaga rekaman dialog bahasa Indonesia kapan harus dibunyikan, kapan dimatikan. Dan untuk ini tak ada "ciat", dan Yuka pun tanpa komentar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini