Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Penasehat hukum bekas bintang

Nurbani yusuf, 37, pernah membintangi lima film. lulus sarjana hukum tahun 1973. sekarang bekerja di klinik hukum peradin jalan sabang, jakarta. masih menaruh perhatian terhadap film indonesia.

16 Juli 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NURBANI Jusuf -- sarjana hukum tahun kemarin - masih tetap manis. Walaupun usianya sudah 37 tahun, dengan rias yang tidak menonjol dan ulasan lipstik di bibir berwarna merah muda, kesegarannya tampak. Rasanya Nurbani yang sekarang tetap Nurbani - waktu itu gadis 22 tahun - yang mengerek bendera pusaka 17 Agustus 1962, dan menyerahkan anak kunci kepada Presiden Sukarno ketika Hotel Indonesia dibuka. Kini dia bekerja di Klinik Hukum Peradun di Jalan Sabang, Jakarta. Sekantor dengan Nyonya Nani Razak SH dan Soenarto Soerodibroto SH (direktur, yang terkenal sebagai pembela Budiadji, bekas Kadolog Kalimantan Timur). Nurbani masuk Fakultas Hukum tahun 1959. Tahun 196] keluar dan setelah menikah dengan pengusaha Kusumanegara di tahun 1968, keinginan belajarnya timbul lagi. Tahun 1973 barulah keinginannya tercapai, "setelah anak-anak sedikit besar," ujarnya. Dia kini ibu dari dua orang gadis cilik berusia 7 dan 5 tahun. Bagi Kusumanegara, ini perkawinannya yang kedua. Nyonyanya yang dulu adalah perintis olahraga terbang untuk wanita. "Saya hanya beberapa kali main film," ujarnya lagi. "Habis itu stop. Saya merasa tidak berbakat sih." Mengenal dunia film pertama kali ketika masih duduk di kelas terakhir SMA. Waktu itu Perfini mencari bintang baru dalam filmnya Asrama Dara, dan Nurbani mendapat peran sebagai pelajar tenang dan lembut, kontras dengan Suzanna yang berperan sebagai adik yang lincah. Tahun 1960 dia membintangi Cita-cita Ayah dan dua tahun kemudian Anak Perawan di Sarang Penyamun serta Bayangan Fajar. Film terakhir yang diperaninya: Tauhid. Biarpun bidangnya sekarang lain, rupanya ia masih menaruh perhatian pada film. Berkata tentang film Indonesia sekarang: "Dilihat dari sudut teknis, memang baik sekali. Tapi jalan cerita masih banyak yang ngawur. Tapi saya senang pada filrn-film Wim Umboh." Komentarnya tentang film biru yang dihembus-hembuskan sebagai dibintangi oleh aktris-aktris Indonesia: "Ah, saya sih nggak percaya. Paling-paling hanya permainan teknik. Muka Grace Simon dipajang, tapi tubuhnya bukan tubuh dia. Itu sih korban gosip saja, dan ini banyak ruginya lho."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus