HARI raya Imlek, yang jatuh Ahad pekan lalu, ternyata cukup merepotkan Suryana Patah, 61, pelawak De Kabayans. Soalnya, setiap orang yang mengenalnya selalu mengucapkan salam Kyong Hi -- ucapan selamat dalam bahasa Cina. "Mereka yang menyapa dan memberi salam itu serius, dan dengan tabek khas Cina pula," kata Suryana. "Bahkan ada sebuah keluarga Cina datang ke rumah saya, yang selain menyampaikan selamat hari raya, juga bertanya asal usul saya. Tentu saja, saya bingung, karena saya bukan orang Cina." Suryana memang bukan keturunan Cina. "Saya ini asgar -asli Garut. Hanya wajah saya saja yang mirip Cina," ujarnya. Tapi, tentu bukan lantaran tampang itu saja ia dikira Cina. Di pentas, lagak-lagu ayah sembilan anak ini memang persis Cina totok, bahkan namanya pun diganti Encek Holiang. Tak heran jika masyarakat Tionghoa mengira Suryana Cina totok. Ada sejarahnya? "Pada tahun 1936, saya terkesan sekali dengan babah-babah Cina, yang keluar masuk desa mengkreditkan barang. Tingkah laku mereka itu yang saya tiru," kata pensiunan bintara polisi ini. "Dan, sejak film Kabayan, saya selalu berperan sebagai Holiang, sehingga nama itu terus melekat. Dari tujuh film hanya sekali saya berperan sebagai polisi." Rupanya, nama di pentas cukup membawa hokki bagi Suryana, sampai-sampai mobilnya ditulisi: S.P. Holiang -- Suryana Patah Holiang. Haiyya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini