Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Perayaan hari nasional

Pada kesempatan perayaan hari nasional australia 26 jan 78, duta besar richard a woolcott & ny, minta diri karena masa tugasnya di indonesia berakhir maret '78. acara dimeriahkan oleh jack lesmana dkk. (pt)

4 Februari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

HARI Nasional Australia 26 Januari yang lalu cukup meriah. Tamu melimpah, makanan dan minuman mengalir dan cerita-cerita segala macam keluar dari mulut ke mulut. Pada kesempatan itu, Duta Besar Richard A. Woolcott dan nyonya minta diri. Masa tugasnya di Indonesia sudah berakhir bulan Maret nanti, setelah diperpanjang beberapa bulan. Lahir di Sydney 49 tahun yang lalu Woolcott berhasil melewati masa-masa kritis selama tinggal di Indonesia. Ketika dia menjabat Duta Besar sejak Maret 1975, hubungan Indonesia-Australia sedikit kurang ramah akibat masalah Timor Timur. "Dalam hal ini, kedutaan sangat berhasil untuk tetap menggalang hubungan," ujar Woolcott. Ia bisa berbahasa Rusia. Dia jebolan Melbourne University dan sekolah jurusan Slavia dan Eropa Timur di London. Kariernya di Departemen Luar Negeri terus menanjak. Pernah ditempatkan di Moskow dua kali. Juga di Pretoria (Afrika Selatan), Kuala Lumpur, Singapura dan Chana. Ketika Bagian Asia Tenggara dibuka di tahun 1973 di Deplu sana, Woolcott menjabat sebagai kepala untuk bagian itu. Tahun 1974, dia diangkat sebagai Wakil Sekretaris Deplu, sampai dia diangkat sebagai duta besar untuk Indonesia. Bukubuku karangannya antara lain World Review (1965), The Australian Press and Foreign News (1966), Australian Foreign Policy (1973). Menulis memang hobinya, termasuk juga olahraga dan memotret. Tapi ada satu lagi kegemarannya yang muncul di malam 26 Januari tersebut: main musik. Birgit Cristensen, wanita Denmark yang bermata biru dan berambut pirang ini, telah dinikahinya di tahun 1952. Kini mereka mempunyai tiga orang anak yang sudah akil baliq. "Jangan pulang dulu," begitu kata Birgit lepada tamu yang mau pamit, "setelah jam 9.00 ada band jazz." Dan betul saja. Jack Lesmana, Nick Mamahit, Nien Lesmana muncul dengan alat-alatnya. Malampun semakin santai sementara jalan Teuku Umar sudah tertutup untuk umum. Greg Gibson maju dengan klarinetnya. Gibson sering main bersama Nick dan Jack. Jabatan resminya: kanselir dan konsul Kedutaan Besar Australia. Puncak dari segala keramaian ialah ketika Woolcott turun menggantikan pemain drum Karim. Tamu Woolcott masih banyak. Ada yang menonton, mengobrol dan satu dua ada yang dansa. Sempat juga Woolcott memainkan dua lagu: Blue Moon dan Sweet Georgia Brown. "Saya main band sejak masa mahasiswa saya, sekitar tahun 1946," kata Woolcott. Band-nya waktu itu bernama Willie Mclntyre's Varsity Vipers, band mahasiswa yang kadang-kadang harus main secara gratis atau bayaran. Kemudian dia pindah main ke band jazz-aya Grame Bell, pemain jazz terkenal dari Australia. "Dari dulu, saya selalu main drum," kata Woolcott. Dan pesta hari nasional di rumahnya itu berakhir lewat tengah malam.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus