Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MUSIKUS Kunto Aji memberikan dukungan dan solidaritas kepada para demonstran yang mengawal putusan Mahkamah Konstitusi lewat panggung konsernya. Kunto memasang latar “Peringatan Darurat” warna biru bergambar Garuda Pancasila di layar video ketika menggelar konser di Kuningan City, Jakarta Selatan, Kamis, 22 Agustus 2024.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kunto menuturkan, sebenarnya sudah lama dia gemas menyaksikan kondisi politik di Tanah Air yang meresahkan. Namun kondisi kali ini membuat dia benar-benar marah. Ia yakin banyak orang merasakan hal yang sama karena benar-benar dipermainkan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Seolah-olah kita ini kayak orang dibego-begoin. Mereka seperti sengaja membuat narasi yang membuat rakyat makin emosi. Mereka seolah-olah bilang, memangnya rakyat bisa apa?” kata Kunto kepada Tempo lewat sambungan telepon, Rabu, 28 Agustus 2024.
Kunto menyatakan ia sebenarnya terhitung tipe orang yang tidak suka berkonflik, termasuk di media sosial. “Tapi ini sudah sampai tahap negara kita itu mau jadi apa. Sampai banyak orang yang benar-benar marah,” ujarnya.
Kunto mengaku tak khawatir aksi solidaritasnya di panggung konser itu akan menghambat kariernya sebagai musikus. “Ketika saya bersuara, memang ada risiko untuk kehilangan pekerjaan atau kehilangan kontrak dengan brand tertentu. Tapi itu sudah enggak peduli lagi,” ucap pria yang lahir pada 4 Januari 1987 ini.
Toh, Kunto meyakini yang ia lakukan itu benar. Ia hanya menyampaikan pendapatnya atas kondisi politik. Ia juga bukan membela politikus atau partai politik tertentu, melainkan hanya membela konstitusi dan negara. “Pada akhirnya saya tidak pernah khawatir akan hal itu. Yang jelas, kita benar-benar bela negara, jadi enggak usah takut gitu.”
Karena itu, Kunto berharap, ke depan tidak perlu lagi ada unjuk rasa turun ke jalan. “Enggak perlu lagi ada hal-hal yang men-trigger kita untuk semarah seperti sekarang,” tutur pelantun lagu “Rehat” dan “Pilu Membiru” ini.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo