Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada satu kenangan yang membekas di benak komposer Dwiki Dharmawan, 48 tahun, ketika melawat ke Polandia dalam rangka perayaan 60 tahun hubungan diplomatik negara tersebut dengan Indonesia, 30 April-5 Mei lalu. Momen itu adalah ketika ia berkolaborasi dengan sejumlah musikus gamelan Polandia, membawakan komposisi lagu Jangi Janger di depan seratusan penonton.
Lagu asal Bali itu, kata Dwiki, semestinya dibawakan menggunakan gamelan khas Pulau Dewata. Apa daya, para musikus Polandia selama ini cuma bisa memainkan gamelan Jawa, yang karakternya berbeda. "Ini menarik karena Jangi Janger jadi berbeda ketika dimainkan dengan gamelan Jawa," ujar anggota Krakatau Band ini, Kamis pekan lalu.
Tapi Dwiki tetap saja kepincut permainan gamelan para musikus Polandia itu. Ia tak menyangka, di Eropa banyak orang yang doyan memainkan alat musik tersebut. "Saya kagum banget pada mereka. Makin yakin deh saya, culture is our future," kata Dwiki.
Selama di Polandia, Dwiki setidaknya menggelar konser empat kali di beberapa tempat. Sepertinya ia sukses, karena setelah itu ia mendapat undangan untuk manggung di Krakow's All Souls Jazz Festival, festival jazz tertua di Eropa, Oktober mendatang. Jreng!
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo