Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Puisi Munir

9 September 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKTRIS Happy Salma tak pernah bertemu dengan Munir Said Thalib. Namun perempuan 33 tahun ini langsung menerima ajakan untuk berandil dalam acara peluncuran situs dan penggalangan dana untuk Omah Munir.

Omah Munir adalah rumah yang pernah dihuni aktivis hak asasi manusia yang meninggal di pesawat Garuda, dalam perjalanan Jakarta-Amsterdam, sembilan tahun silam itu. Rumah yang terletak di Batu, Jawa Timur, tersebut kemudian dijadikan semacam museum untuk mengenang Cak Munir.

Dalam acara yang berlangsung di Jakarta tiga pekan lalu itu, Happy membacakan puisi. Karena tak sempat menulis sendiri, ia pun berburu di dunia maya. Siapa tahu menemukan karya yang ditinggalkan Munir. "Setelah saya cari-cari, saya nemu deh satu yang bagus," katanya Kamis pekan lalu.

Puisi tentang tuntutan keadilan itu pun cukup menyentuh Suciwati, istri Munir. Bahkan Suci—yang dikenal Happy saat riset film dokumenternya tentang orang yang dihilangkan, Kamis Ke-300—meminta lembaran puisi tersebut. "Mungkin bisa jadi salah satu isi Omah Munir, ya," ujar Happy, berharap.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus