SEDERHANA dan ramah. Begitulah sosok Marina Mahathir, putri sulung Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad. Mobilnya hanya sebuah Proton Saga, sudah berusia lima tahun pula. Ia menyetir sendiri. Rumah pun masih menyewa. Pekan ini, Marina, 36 tahun, ke Jakarta dalam rangka pameran fotografi Eyes of ASEAN. Ada 120 foto karya fotografer ASEAN tentang rakyat ASEAN yang akan dipamerkan mulai Mei ini. Foto- foto itu juga dibukukan. Tujuan pameran, ''Agar rakyat ASEAN bisa melihat berbagai corak kehidupan di kawasan ini yang mempunyai pandangan, nilai, dan tradisi sama,'' katanya. Sebagai direktur proyek, Marina bekerja enam bulan untuk mengumpulkan foto-foto itu. Adakah hasil jepretan Marina juga dipamerkan? ''Saya bukan juru gambar. Saya tak pandai mengambil gambar,'' katanya kepada Ekram H. Attamimi dari TEMPO, sembari tertawa. Sebelum ini, Marina pernah mengorganisasi proyek amal untuk Bosnia dan Somalia. Caranya, ia kumpulkan pakaian bekas yang masih baik, milik para bintang film, penyanyi, dan pejabat. Dari ayahnya, misalnya, ia memperoleh sebuah dasi. Semua barang itu dijualnya, dan terkumpullah uang sekitar Rp 800 juta untuk disumbangkan. Lulusan hubungan internasional University of Sussex, Inggris, ini merasa cocok kerja di pers. Ia, antara lain, aktif menulis kolom di harian The Star, Kualalumpur. ''Saya tak berminat lagi menjadi diplomat,'' kata Marina, yang menikah dengan warga negara Perancis, Didier Roussile, dan telah dikaruniai seorang putri itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini