Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Rahardi Ramelan, 63 tahun, berkurban seekor sapi buat Hari Raya Idul Adha di Lembaga Pemasyarakatan Cipinang. Terpidana korupsi Bulog ini membeli sapi dari hasil patungan dengan Abdullah Puteh dan dua tahanan lain. Selepas salat Ied pada Selasa pekan lalu, sapi tersebut disembelih. ”Saya dan tiga teman nyumbang satu buat makan bareng di sini,” katanya kepada Tempo seusai salat di penjara. Jumlah hewan kurban ada enam ekor sapi dan 13 ekor kambing.
Sebelum pemotongan hewan, Rahardi tak melewatkan salat Ied di lapangan penjara. Pada pagi cerah itu, dia berbaju koko dan kopiah putih, duduk di antara para narapidana yang berjamaah. Mantan Kepala Bulog ini bersanding dengan Beddu Amang, Probosutedjo, dan Abu Bakar Ba’asyir. Namun, dia tak menyaksikan prosesi penjagalan hewan yang didoakan Ba’asyir seusai salat. Dia balik ke ruang tahanan di Blok B bareng Beddu dan Probo.
Pada hari raya tahun ini, Rahardi tak bisa salat bersama keluarga. Sejak Agustus tahun lalu, dia meringkuk di penjara. ”Saya kan di sini. Kemerdekaan saya lagi diambil negara,” katanya tertawa. Namun, sore harinya, dia bisa merayakan bersama istri dan anaknya yang berkunjung ke penjara. Mereka menyantap hidangan kurban ala penjara.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo