Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ratu Hemas: Kemesraan Jawa-Minang

6 Mei 2002 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keraton Yogyakarta tampak cemerlang di pulau seberang. Raja Yogya, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dan istrinya, Gusti Kanjeng Ratu Hemas, memperoleh gelar kehormatan dari ahli waris Kerajaan Pagaruyung di Istana Batusangkar, Sumatera Barat, pekan lalu. Sultan digelari Dipertuan Maharajo Alam Sati, sedangkan istrinya Puan Gadih Puti Reno Indaswari. Bagi Sultan, penghargaan itu berarti penting untuk mempererat etnis Jawa dan Minang.

Kehadiran pasangan dari Yogya itu memercikkan histeria banyak orang awak. Begitu upacara megah itu usai, sejumlah ninik mamak dan datuk menggamit-gamit lengan sang Raja dan istri agar berfoto bersama. Hitung-hitungan mereka, daripada susah-susah terbang ke Yogya dan merunduk-runduk layaknya adat di keraton.

Ratu Hemas melayani mereka sembari merekahkan senyum. Tangan kirinya sesekali memegang takuluak bapalak, penutup kepala khas Minangkabau yang menggelembung, yang dikenakannya. Keberatan? "Enggak, cuma takut jatuh," kata Ratu Hemas. Sekeluar dari istana, para penggemarnya masih ingin berkodak-ria. Ratu Hemas oke-oke saja.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus