Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebagai menteri di Kabinet Kerja, Retno Lestari Priansari Marsudi harus sering bolak-balik ke Istana Negara. Aktivitas itu tak hanya membuat Retno kian sibuk menyiapkan paparan isu terbaru kepada Presiden Joko Widodo, tapi juga kian repot menata dandanannya. "Angin di Istana itu kencang sekali, bikin rambut morat-marit," katanya di Jakarta, pertengahan Agustus lalu.
Biar tetap tampil modis di tengah terpaan angin Istana, Retno memilih mengoleksi bandana. Ia mengatakan aksesori itu membuat tatanan rambutnya tetap rapi meski diterpa angin kencang. "Ia menjaga rambut saya tetap firm di tempatnya," ujar Retno, 54 tahun.
Koleksi bandana Menteri Luar Negeri perempuan pertama Indonesia ini mencapai puluhan helai. Beraneka motif dan beragam warna. "Ada hijau, burgundi, biru, cokelat, tapi kebanyakan warna hitam," tuturnya.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Belanda ini sebenarnya sudah lama memilih bandana sebagai favorit dalam menunjang gaya berbusana. Bedanya, dia dulu cuma mengenakan bandana ketika pelesir pada akhir pekan.
Kini ikat kepala itu seolah-olah jadi aksesori wajib yang menyertai penampilan Retno dalam berbagai forum formal, baik di dalam maupun luar negeri. "Sekarang kan banyak turun ke lapangan, lari ke sana-sini. Tetap ingin tampil rapi, dong," ujar diplomat lulusan De Haagse Hogeschool, Den Haag, Belanda, ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo