Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAMPIL di panggung bisa menjadi pengalaman menakutkan bahkan untuk komika (pelawak tunggal) sekaliber Genrifinandi Pamungkas, 26 tahun. Demi menghilangkan rasa gugup itulah ia melakukan ritual khusus. "Gebuk punggung," kata komika ini, Rabu pekan lalu. Ritual itu dilakukan sejak ia mengikuti Stand Up Comedy Indonesia musim kedua di Kompas TV—yang akhirnya ia juarai.
Gebukan tersebut memang membuat marah, tapi gugupnya justru teralihkan. Pukulan, kata Ge—sapaannya—harus keras, tidak boleh lembek. Yang melakukan pukulan itu biasanya adalah sang manajer. Tapi, ketika manajer tidak hadir, Ge akan meminta siapa saja melakukannya.
Suatu kali Ge pernah mendapat pukulan yang tidak sesuai dengan kemauannya. "Pukulannya kayak banci, mungkin sungkan," ujar salah satu pemeran dalam film Comic 8: Casino Kings ini. Namun, ketika diminta mengulang, tabokan orang itu justru terlalu keras, yang membuat Ge meringis. Padahal seharusnya ia naik ke panggung. Pembawa acara pun memanggilnya beberapa kali. "Apakah Ge di sini?" kata Ge menirukan perkataan MC ketika itu.
Ge terlambat naik ke panggung. Itu pun dengan langkah sempoyongan. Tapi akhirnya ia bisa bersenang-senang dan penonton menikmati materi lawaknya. "Gue sadar belum bisa menaklukkan kegugupan, tapi tetap maju, dan ritual itu berhasil," ujarnya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo